Saya memiliki uban yang lumayan ketara di sisi kiri dan kanan kepala. Pada awalnya merasa risih juga, karena setiap ketemu orang yang pertama jadi omongan ya uban itu. Tetapi lama kelamaan jadi terbiasa.
Pernah suatu ketika saya konsultasi tentang uban dan hasilnya absurb. Suatu malam, di suatu tempat cukur di jalan magelang. Sudah terlalu malam bagi saya untuk cukur rambut yang sudah menyentuh daun telinga, tetapi ada tempat cukur yang masih buka. Mungkin karena nggak fokus atau ruangan yang gelap, ya udah saya minta dicukur. Ketika ditanya:”mau model apa?”, sebagaimana umumnya, saya menjawab:”biasa”. Itu jawaban standard yang sebenarnya nggak jelas. Tetapi itulah kata pengganti untuk kata:”terserah, pokoknya bagus.”
Sembari bercukur, ngobrol ngalor ngidul, saya konsultasi mengenai kesehatan rambut, termasuk persoalan rambut uban saya. Keluarlah dari mulut pencukur ini berbagai resep mulai dari pabrikan, organik sampai dengan tradisional. Saya simak bener-bener. Nggak terasa dia sudah selesai mencukur.”Sudah mas”. Continue reading Tentang Rambut